PENDIDIKAN KRITIS

Tidak ada proses mengajar tanpa belajar,’ kata Freire, pendidik rakyat (popular educator) asal Brazil itu. Menurutnya, setidaknya ada 7 (tujuh) prinsip yang mendasari praktek pendidikan kritis (atau progresif). Masing-masing adalah:
Pertama, mengajar bukanlah sekedar proses mengalihkan pengetahuan melainkan proses untuk menciptakan kemungkinan-kemungkinan bagi produksi dan konstruksi pengetahuan (baru). Karenanya,

Kedua, mengajar bukan hanya menyediakan muatannya tapi juga mengajak pelajar ‘berfikir dengan tepat’, yaitu suatu kemampuan untuk tidak terlalu merasa yakin akan kepastian atau kesangsian yang niscaya. Karenanya pula, 

Ketiga, pengajaran tidak akan pernah mengembangkan sebuah prespektif yang benar-benar kritis kalau hanya ‘menuruti kehendak hapalan mekanis atau pengulangan irama ritmis dari partitur dan ide-ide dengan mengorbankan tantangan kreatif’.
Keempat, meski guru dan murid tidaklah sama, yang pertama dibentuk atau dibentuk ulang oleh proses mengajar, dan pada saat bersamaan pelajar membentuk dirinya sendiri pula.
Kelima, untuk itu pengajar perlu memperkenalkan pelajar pada apa yang disebut sebagai ‘keketatan metodologis’, yaitu sesuatu yang dapat membuat pengetahuan umum menjadi sesuatu yang bermakna, demi munculnya pengetahuan yang otentik dan keingintahuan yang terus-menerus yang tumbuh dari kesangisan-kesangsian yang niscaya tadi. Sebab itu,
Keenam, tidak ada pengajaran tanpa penelitian dan penelitian tanpa pengajaran, karena saat proses mengajar berlangsung, pada saat yang sama si pengajar mencari sesuatu, karena ia memang selalu harus bertanya, sebagai konsekwensi dari penyerahan diri pada keniscayaan kesangsian.
Ketujuh, proses pengajaran harus menghormati apa yang diketahui murid karena praksis mengajar tidak bisa menghindar dari tuntutan pelajar akan pengakuan atas kemampuannya, keingintahuannya, dan otonomi pelajar itu sendiri. Selain itu harus juga menghargai pengetahuan rakyat, yaitu pengetahuan sosial yang dibangun dalam praksis kehidupan masyarakat sehari-hari. Bagi Freire, ‘berfikir benar adalah bertindak benar… tidak ada berfikir benar yang dapat dipisahkan dari jenis praktek yang padu, hidup, yang mampu merumuskan kembali muatan dan paradigma, ketimbang sekedar membantah apa yang dianggap tidak lagi relevan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kata-Kata Mutiara

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata” aku turut berbahagia untukmu ”

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB