EKSISTENSI IMM

Sumber : Warta Muhammadiyah PDM Kota Tegal Edisi 2 Tahun Pertama
Penulis : Laelatul Marroh

Organisasi ini mulai dirilis oleh DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Tengah pada tahun 2004 dengan dibantu oleh salah satu kader IMM Semarang yang berasal dari Tegal IMMawati (sebutan anak putri di komunitas IMM) Laelatul Maroh. Keinginan ini muncul berawal dari kondisi yang pada saat itu belum ada gerakan dari elemen kemahasiswaan ekstra satupun di Tegal yang betul – betul melakukan proses monitoring dan controlling terhadap kebijkan – kebijakan pemerintah baik berkaiatan issu regional maupun issu yang melingkupi nasional. Selain itu belum adanya gerakan kemahasiswaan yang terjun langsung dalam lingkungan sosial ke-masyarakatan juga menjadi motifasi utama untuk membangun sebuah wadah organisasi ini.

Menanggapi kebutuhan tersebut maka pada tahun 2004 DPD IMM Jateng sebagai langkah awal pada saat itu membentuk sebuah tim kecil dari Tegal yang terdiri dari 3 orang kader IRM diantaranya Immawan (sebutan anak putra di komunitas IMM) Arif, Immawati Atik, Immawati Zumrotun. Dimana ini merupakan pionir inti gerakan untuk melakukan proses pencarian kader yang memiliki keinginan yang sama untuk membuat sebuah komunitas. Dari hasil keputusan yang telah diambil pada saat itu kemudian dideklarasikan oleh DPD IMM Jateng yang dikenal sebagai “Daklarasi Banjaran”.

Namun pada perkembangan dari tim kecil yang sudah dibentuk, pada prosesnya mengalami hambatan sampai pada akhirnya fakum selama 2 tahun. Setelah mengalami kefakuman, pada tahun 2006 kemudian muncul kader – kader dari eks IRM dan non eks IRM untuk membuat sebuah komunitas yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Setelah melalui proses yang cukup lama untuk menentukan arah gerak IMM Tegal kedepan. Tepatnya tanggal 9 April 2006 yang bertempat di poliklinik “Siti Hajar” yang beralamat di Jalan KH. Ahmad DAhlan Kota Tegal pada pukul 12.00 maka terbentuklah sebuah kesepakatan – kesepakatan yang telah dideklarasikan oleh 9 orang peserta yang hadir pada saat itu diantaranya Immawan Arif, C.A. Banalillah, Fajar, Andro K, Puji, Bangun, Immawati Laelatul Maroh, Yustia Hapsari, Dwi Nur A., Ninin Syah K., Sinta Andiayani Ummi., Hasil keputusan antara lain susunan kepengurusan dan rumusan arah gerakan IMM Siti Hajar Tegal kedepan bisa menciptakan sebuah komunitas yang Humanis melalui kegiatan kemasyarakatan, Religius melalui kegiatan kajian – kajian keislaman dan intelektual melalui diskusi – diskusi yang bersifat teoritis dan praktis.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kata-Kata Mutiara

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata” aku turut berbahagia untukmu ”

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB