Biduk Cinta

Tuhan kuatkanlah aku atas semua ujian mu...Tuhan berikan ku jalan atas semua pertanyaan ku. Tuhan...Sadarkan lah ia sehingga ku tak terluka untuk kesekian kali nya. Cukup sudah pencarian ini aku lewati sendiri...tanpa ada jawaban yang pasti..Dalam hati ku berkata "Mungkin jawaban itu tak akan ku dapatkan skr". Tapi ku yakin kalau Engkau Maha tau segala nya Apa yang baik untuk ku dan Apa yang tidak baik untuk ku.

Aku Selalu meminta..agar kau menemani hari-hari ku. Walau kau tak pernah tau betapa penting nya kau untuk ku.Semua berawal dari sebuah kisah.,dan entah sampai kapan kisah itu akan terus tertulis di tiap kepingan beranda jiwa ku. Mencoba bertahan walau itu sulit. Mencoba mengerti walau itu penuh keluh.. Aku hanya bisa memahami mu secara sederhana.. Dengan kata2 yang kurangkai melalu jiwa kepada hati ku. Tapi Tak mudah untuk ku bisa menerima kenyataan...Ketika aku berada dalam keterasingan. 

Berada di kerumunan orang-orang yang tak ku kenal...Berada pada keadaan yang tidak bisa ku elakkan...semua terasa asing bagiku disini.. Duh Gusti....Akan kah aku bisa melalui semua ini....jalan yang tidak ada ujungnya..Penuh kelok dan mendaki....Lelah rasanya kaki ku melangkah... Melihat kenyataan yang tanpa kepastian. Hmmmm kenapa tak kau fikirkan akan perasaan orang-orang yang kau sakiti..kenapa tak kau sejenak renungi atas semua yang terjadi???? Kenapa harus aku yang menjadi tumbal atas ke KEBENCIAN mu....????

Aku tak setegar Ummu Ubdilla istri Ja`far bin Abi Thalib yang merasakan pahit getirnya hidup di pengasingan. Aku hanya bisa berusaha melakukan yang terbaik dan mengangkat derajat mu ketika kau dijatuhkan oleh orang lain seperti kisah Asma B...inti Asad Al-Furat yang menjaga kehormatan suami nya Muhammad bin Abi al-Jawâd ketika difinah dan di tuduh mencuri. Aku bukanlah Asma Binti Yazid Bin Sakan seorang mujahidah yang agung, memiliki kecerdasan, dien yang bagus dan ahli argumen.Tapi aku akan belajar dari kisah Hafshah yang mewarisi watak bapaknya yakni bersemangat tinggi dan berwatak tegas

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kata-Kata Mutiara

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata” aku turut berbahagia untukmu ”

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB