Perjalanan di pagi hari

Pagi tadi...Ku menyusuri jalan ke sebuah masjid.. Terlihat rembulan menyapa dengan ramah nya.. Awan hitam pun menyelimuti badan rembulan yang berarak beriringan. Ditemani sosok yang selama ini mnemanii ku..terlihat langkah nya gontai.. dengan membawa mukna di pundak nya ia terlihat sayu...Sampai pada saat ku sampai di sebuah masjid.. Terlihat hanya beberapa sosok manusia saja di sana.... "Oh gusti kemana umat mu yang lain..." gumam ku.."Kenapa masjid ini terasa sepi..Hanya tersisa delapan orang manusia saja yang diantara ribuan orang lain nya..." Aku pun kemudian menghilangkan semua perasaaan ku dan mengembalikan niat ku untuk beribadah kepadanya...

Saat sudah selesai menghadap nya..Aku pun bercanda tawa dengan kedua orang tua ku tercinta. Ada perasaan getir.. Entah kenapa..Aku merasakan bahwa aku sampai sekarang masih saja ngak memikirkan mereka.Aku selalu asik dan ego dengan diri ku sendiri..." Mah....maafin aku ya" bisik ku ketelinga mamah saat aku merangkul nya di perjalanan pulang "Ia mamah dah maafin kamu" kata mamah.... Sementara Bapak..Iaberada jauh di depan . Entah..apa yang sudah ku lakukan... Kenapa aku begitu bodoh dan ego.. Kenapa aku tak memikirkan sedikit saja jasa mereka... Kenapa dan kenapa..pertanyaaan itu sulit aku jawab sendiri.Karena aku tak tau bagaimana jawab nya...

Akan  kah tubuh ini masih bisa ku dekap??? Akan kah wajah ini akan selalu bisa aku tatap???.Akankah mereka akan selalu menjaga ku saat ku terjatuh???.Ya Robbiii...Betapa kerdil nya aku.. Aku tak sadar bahwa ada orang-orang ditdekat ku yang telah termakan usia...Mereka telah rapuh dan butuh uluran tangan ku...Sudah cukup....cukup..dan cukup..Untuk apa aku menyesali semua...Yang sekarang harus ku fikirkan adalah bagaimana birul walidain.Aku tidak boleh meninggalkan mereka. Karena dengan aku meninggalkan mereka untuk kegiatan yang tak ada juntrungan nya, lebih baik ku lewatkan masa usia ku untuk ngabdi ke mereka.... Mulai saat ini Dan berawal dari sini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kata-Kata Mutiara

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata” aku turut berbahagia untukmu ”

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB